AKU MENGADU

Cintaku….
ada yang lebih sepi dari malam terakhir
seorang aktivis yang terpidana
hukuman mati
ada yang lebih sakit dari tusukan
belati seorang perempuan
yang di balik matanya menyimpan
beribu rangkai bunga sorga

Ada yang lebih melelahkan
dari pencarian panjang seorang filsuf
akan konsepsi dasar dunia dan manusia,
ketika manusia mulai sedikit mengerti kata
ketika mata mulai sedikit bisa melihat
ketika telinga mulai sedikit bisa mendengar
ada tangis yang lebih sakit
ada rindu yang lebih mengiris
ada letih yang lebih dari yang pernah
dipahami.

Lalu
adakah kau di langit atau di dasar
bumi, dan bernyanyi untuk kami?
atau hanya sebuah kamuflase
dari setumpukan konsep dan retorika
akan kehidupan awal dan ahkir?
yang hanya hadir dalam mimpi panjang
pada malam malam yang selalu melelahkan

Cintaku
dalam sepi dan kehampaan ini
kami yang selalu dituduh kaum kiri
oleh mereka yang tak paham makna
kanan dan kiri
menghadapkan wajah telanjang padamu
akan cinta tak berbalas
tentang jenuh yang selalu memelintir semua logika kami
untuk mencari sesuatu yang sebenarnya kami tak mengerti
yang sebenarnya kami semakin jauh dan hampir tak temukan
jalan kembali.
kami munajatkan wajah wajah kafir
para pelacur yang terbuang, orang orang miskin,
yatim piatu, buruh dan tani padamu

Jika engkau memang seperti yang kami tahu
maka bawalah kami tanpa berhitung terbit dan terbenamnya
matahari
tanpa berhitung pahala dan dosa
tanpa berhitung untung dan celaka
kami serahkan ego kami
kami pasrahkan kecintaan kami
kami iklaskan kemanusiaan kami
demi engkau seperti yang kami mengerti

Maka tanpa sedikitpun rasa malu dan ragu kami datang di gerbang ini
Membawa letih yang sangat
Membawa ketidak mengertian yang sangat
Membawa nyeri yang sangat

Kami hanya mengerti sedikit tentang revolusi
untuk kepentingan orang orang kalah dan tertindas
yang bahkan dalam kitab suci kau sebut sebagai kekasih

Cintaku.
apakah engkau ada dan mendengar kebodohan ini
di sana, apakah engkau melihat malam malam kami
dan mereka yang tersingkirkan
yang berlumut dosa dan air mata
apa kau juga melihat sebabnya?

Jika iya, rengkuh kami secepatnya
jemput kami di jalanmu,
tapi bebaskan dulu kami dan mereka dari belenggu
binatang-binatang kapitalis, agar kau tetap ada,
agar ekngkau tidak berubah makna
sebelum kami tidak tahu sorga dan betul-betul
mengerti neraka. Dan menikmatinya.

Fudaiili

Tinggalkan komentar