PAGI INI

Pagi seperti ini yang terkadang
melemparkan aku pada
rasa yang hilang
saat keheningan di ubin subuh
dan sisa percikan air hujan tahun lalu
yang masih lekat pada puffing
di halaman kampus kita.

pagi yang dulu terdengar teriakan
para aktivis
yel yel pembebasan dan penolakan
terhadap segala bentuk kapitalisme

Pagi di mana kita menolak resolusi
PBB untuk Irak dan Iran
pagi ketika kita respon Konferensi Asia Afrika
dengan turun ke jalan jalan kota
pagi yang berisi penolakan terhadap
hutang luar negeri
pagi untuk semua hal
boikot produk Israil dan Amerika dan Ingris
dan Australia dan sekutunya

Dan… apakah kita sudah letih. Sayang?
apakah lidah kita sudah terasa peri dan kelu?
apakah airmata penderitaan sudah
tak sanggup menggetarkannya?

Dulu pagi kita selalu untuk mereka
yang penuh dengan impian perubahan
namun……
pagi seperti ini hasilnya
pagi yang kita lihat
pagi yang kita catat
pagi yang akan disesap udaranya
oleh anak cucu kita
pagi yang hitam
sebab dimalam harinya kita
terlalu asik dengan botol minuman
dan dansa yang tanpa henti.

Fudaili
Surabaya 2003

Tinggalkan komentar